Stres Akibat Pemilu 2024? Kenali Post Election Stress Disorder, Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya!

TANGERANG – Cemas karena menunggu hasil Pemilu 2024 dapat berpengaruh pada kesehatan mental.

Salah satunya kondisi mental yang perlu diwaspadai setelah pemilu adalah Post Election Stress Disorder (PEST).

Stres pasca pemilu atau yang dikenal sebagai Post Election Stress Disorder atau PEST. Bukan hanya dialami oleh politisi yang bersaing, tetapi juga oleh pendukung mereka.

Mengutip dari CNN Indonesia, PEST mencakup kecemasan yang ditandai dengan perasaan putus asa atau ketakutan setelah pemilihan politik yang berakhir.

Ini merupakan reaksi yang lazim terhadap pemilu, karena bukan penyakit mental yang didefinisikan dalam Manual Diagnostik, dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5-TR).

Berikut 5 gejala PEST, antara lain:

  • Tingkat kecemasan yang semakin tinggi
  • Serangan panik
  • Ketakutan akan masa depan
  • Emosi yang tidak terkendali
  • Selalu berfikir negatif tanpa henti

Selain itu, terdapat 4 faktor yang bisa menyebabkan PEST, antara lain:

  • Terlalu banyak menerima informasi politik, karena ini bisa meningkatkan tingkat kecemasan, dan stres.
  • Tidak mengetahui pasti hasil pemilu, menimbulkan rasa kekecewaan jika hasilnya tidak sesuai harapan.
  • Polarisasi politik, terjadi perpecahan, dan ketegangan politik yang tinggi dapat memperburuk tingkat kecemasan.
  • Memiliki riwayat trauma atau masalah kesehatan mental, maka ini lebih rentan terhadap gangguan PEST.

Seperti kecemasan pada umumnya, stres yang muncul akibat pemilu dapat diatasi dengan menggunakan penanganan yang jelas.

Dikutip dari beberapa sumber, kamu bisa melakukan 4 langkah berikut ini:

  • Buat batasan pada diri sendiri
  • Rehat dari sosial media
  • Kontrol emosi negatif
  • Fokus pada hal yang bisa kamu kendalikan.

Post Election Stress Disorder (PEST) bisa kapan saja terjadi.

Jika gejala PEST dialami oleh dirimu saat ini, maka cobalah untuk mengatasi masalah tersebut dengan serius dengan bantuan secara profesional.

Karena jika tidak, bisa bertambah buruk pada kesehatan mental.

Penulis: Dhinda Dei Bambini

Sumber: CNN Indonesia dan IDN Times

February 15, 2024

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *