Peretas Ransomware Brain Cipher Janji Akan Berikan Kunci Data Secara Gratis

TANGERANG – Kelompok peretas Brain Cipher sebagai pelaku aksi serangan siber jenis ransomware telah meminta maaf pada masyarakat Indonesia pada, Selasa (2/7). Mereka diketahui menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) milik Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) sejak Kamis, 20 Juni 2024.

Melalui situs resmi Brain Cipher dan dibagikan ulang oleh akun X @stealthmole_int, mereka berjanji akan memberikan kunci data PDNS secara gratis.

 

Pada postingan tersebut, dituliskan juga bahwa aksinya ini bertujuan untuk membuktikan pemerintah Indonesia memerlukan keamanan siber yang lebih kuat, terutama di sisi sumber daya manusia (SDM).

“Geng Ransomware Brain Cipher mengumumkan mereka akan merilis kunci dekripsi secara gratis pada hari Rabu ini. Mereka menekankan perlunya pendanaan dan spesialis keamanan siber. Mohon maaf kepada Indonesia atas gangguan ini. Mereka meminta pengakuan publik atas keputusan mereka,” tulis Brain Cipher, sebagaimana dikutip dari akun X @stealhtmole_int.

Dalam unggahannya, Geng Brain Cipher mengakhiri dengan ajakan donasi sukarela untuk sang peretas. Mereka juga berjanji pada hari Rabu, kunci enkripsi PDNS 2 akan diberikan ke pemerintah.

Melansir tempo.co, keaslian unggahan ini sudah dicek dan dikonfirmasi kebenarannya oleh pakar Keamanan Siber dan Forensik Digital Alfons Tanujaya. Namun, Alfons mengaku masih meragukan kebenaran informasi yang disampaikan karena tidak ada tanggal pasti kapan kunci deskripsi akan diberikan.

“Cuma hati-hati, jangan mudah dikelabui janji palsu juga. Dia bilang Rabu, cuma Rabunya itu yang mana, apakah benar besok atau Rabu tahun-tahun selanjutnya. Dia enggak ngasih tanggal kan. Kalau ada tanggalnya, baru kita percaya dia akan merilisnya,” ucap Alfons yang dikutip dari tempo.co.

Diberitakan sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah mengungkap bahwa gangguan yang terjadi di server PDNS diakibatkan oleh serangan ransomware Lockbit 3.0 varian baru bernama Brain Cipher. Dari serangan yang dilakukan ke PDNS, Menteri Kominfo Budi Arie mengatakan, peretas meminta tebusan sebanyak 8 juta dollar AS (sekitar Rp 130 miliar).

Serangan ini juga mengakibatkan gangguan pelayanan pada 210 instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah.

Penulis : Auriel Cahya Salsa Sabila
Sumber Berita : Kompas, Tempo
Sumber Foto : akun X stealthmole_int/

July 3, 2024

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *