Negara di Ring of Fire, Perlu Adaptasi Teknologi Rumah Tahan Gempa Jepang

TANGERANG – Pada awal tahun 2024, kabar duka datang dari Preferektur Ishikawa, Jepang. Wilayah tersebut dilanda gempa dengan kekuatan sebesar 7,6 magnitudo. Hingga saat ini (11/01/24), diperkirakan korban jiwa mencapai 202 orang.

Linimasa media sosial pun dipenuhi oleh informasi terkait gempa tersebut, termasuk video yang melaporkan saat gempa berlangsung. Dalam klip beredar, menampilkan beberapa bangunan rumah yang tetap berdiri tegak di tengah guncangan gempa. Hal ini dikarenakan bangunan gedung dan rumah di Jepang menerapkan teknologi tahan gempa.

Sama seperti Indonesia, Jepang terletak di wilayah yang rawan dilanda gempa bumi. Kawasan Ring of Fire atau Lingkaran Api Pasifik (termasuk Indonesia dan Jepang) dikelilingi 450 gunung berapi. Jepang sendiri telah menerapkan peraturan bangunan yang kuat dan mengharuskan semua kontruksi bangunan dibangun tahan terhadap gempa bumi.

Melansir dari Kompas.com, Jepang menggunakan sistem sensor airbag sehingga setiap bangunan akan terpasang sensor termasuk getaran dari dalam bumi. Sensor ini akan memicu kompresor secara otomatis memompa udara ke dalam airbag yang telah terpasang.

Kemudian, bangunan tersebut akan menggelembung dan mengangkat bangunan supaya mengapung di atas permukaan tanah yang bergerak akibat gempa dari penggunaan airbag.

Tidak hanya mengandalkan teknologi saja, Jepang memasang aturan wajib untuk seluruh bangunan menjalani pemeriksaan keselamatan secara berkala setiap 10 tahun sekali. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa bangunan tetap tahan gempa dan aman untuk layak huni. Hal ini dinilai penting untuk menjaga integritas struktural bangunan dan memberikan rasa aman bagi penghuni dan pemilik properti.

Selain itu, bangunan di Jepang juga menerapkan teknologi fondasi fleksibel. Konstruksi bangunan dibuat di atas bantalan fleksibel yang terbuat dari baja, karet, dan timah. Saat terjadi gempa, isolator tersebut bergetar sedangkan struktur bangunan tetap stabil.

Penulis:  Dhinda Dei Bambini

Sumber: Kompas.com, infobanknews.com

January 11, 2024

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *