Menilik Upaya Program Pemerintah dalam Atasi Polusi Udara

 Tangerang – Dalam beberapa waktu terakhir, kualitas udara di Jabodetabek yang dalam kondisi tidak sehat menjadi sorotan. Berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQAir, daerah seperti Jakarta, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan cukup sering memperlihatkan Indeks kualitas udara di atas 150 yang berarti tidak sehat.

Dilansir dari Detik News Presiden Jokowi sudah menginstruksikan penanganan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang untuk mengatasi polusi udara. Arahan itu disampaikan dalam rapat terbatas yang dipimpin Jokowi di Istana Merdeka, Senin (14/8/2023).

Pemerintah sudah menyiapkan sejumlah langkah menangani polusi udara di Jabodetabek. Namun apakah langkah yang telah diambil oleh pemerintah sudah tepat?

Berikut ini beberapa program yang telah dibuat oleh pemerintah untuk menangani polusi udara di Jabodetabek :

1. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)

Sumber foto: kompas.id

Upaya mengatasi polusi udara dilakukan pemerintah, salah satunya dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menurunkan hujan di sejumlah wilayah. 

TMC sendiri merupakan usaha campur tangan manusia dalam mengendalikan sumber daya air di atmosfer dengan memanfaatkan parameter cuaca. Tujuannya agar meningkatkan intensitas curah hujan (rain enchancement) atau mengurangi intensitas hujan (rain reduction) di suatu tempat. 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan BMKG, BRIN, dan TNI Angkatan Udara (AU) untuk melakukan modifikasi cuaca di wilayah Jabodetabek. 

Akibat modifikasi cuaca, wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi mengalami hujan ringan hingga sangat lebat pada Minggu malam.

Benarkah TMC efektif untuk mengatasi masalah polusi Jabodetabek ini?

Secara umum, hujan sering kali dianggap memiliki kemampuan menghilangkan asap dan mengurangi polusi udara. Namun, mengutip laman resmi Nafas Indonesia, sejumlah studi menunjukkan bahwa efek dari hujan dalam mengurangi polusi udara relatif kecil.

Satu penelitian berjudul Influence of Different Weather Events on Concentrations of Particulate Matter with Different sizes in Lanzhou, China (2012)’ dan ‘Analysis of the Influence of Precipitation and Wind on PM2.5 and PM10 in the Atmosphere’ (2020), menemukan bahwa polusi di udara berkurang hingga 30% setelah curah hujan tinggi. Selain itu, penelitian tersebut juga menunjukkan hujan hanya mampu mengurangi polutan minor berkurang capai 8,7 persen saat hujan ringan hingga sedang.

Hal ini terjadi karena hujan cenderung hanya mampu menyapu partikel dengan konsentrasi dan ukuran yang lebih besar.

Studi lain yang dilakukan para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology menemukan bahwa semakin kecil tetesan hujannya, semakin besar kemungkinannya untuk menarik sebuah partikel di udara. 

Intinya, penggunaan hujan buatan hanya bisa menjadi solusi jangka pendek untuk mengurangi polusi. Diperlukan langkah lebih lebih besar demi memastikan warga Jabodetabek bisa menghirup udara bersih bebas polusi.  

Hal serupa juga dikatakan oleh Rusmawan Suwarman, anggota kelompok keahlian sains atmosfer di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB. Ia mengatakan hujan buatan memang dapat membantu menurunkan polusi, tetapi ini bukanlah solusi jangka panjang. Menurutnya, solusi jangka panjang adalah mengatasi polusi dari sumbernya. 

“Ini usaha jangka pendek. Kalau misalkan sudah tidak bekerja lagi TMC dan dalam musim kering ya akan muncul lagi [polusinya]. Ini ‘balap-balapan’ sebenarnya,” ujarnya

Itu berarti, TMC tidak bisa dilakukan terus-menerus karena Indonesia akan menghadapi puncak musim kering pada September mendatang.

2. Program Uji Emisi Kendaraan

Sumber Foto: banten.antaranews.com

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) kota Tangerang, menindaklanjuti Instruksi Kementerian Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengendalian Pencemaran Udara di wilayah Jabodetabek.

Hal ini dilakukan Dishub kota Tangerang dengan membuka pos uji emisi secara gratis di kantor Dishub setiap selasa, rabu, dan kamis dimulai pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB. Kepala Dishub kota Tangerang Achmad Suhaely mengatakan pembuatan pos uji emisi ini berusaha untuk ini mengatasi polusi udara di wilayah Jabodetabek.

Di hari pertama pelaksanaan program, antusias masyarakat cukup tinggi. Berdasarkan data terdapat 83 kendaraan roda empat mengikuti uji emisi dan hasilnya 72 diantaranya lolos uji sedangkan 11 lainnya dinyatakan tidak lolos uji. Untuk yang tidak lulus uji emisi diminta untuk melakukan perbaikan pada kendaraannya.

Uji Emisi Kendaraan Bermotor Di Kodim 0506

Dishub Kota Tangerang juga melaksanakan uji emisi kendaraan bermotor di Kodim 0506 kota Tangerang secara gratis. Diikuti puluhan kendaraan, uji emisi ini dinilai mampu mengoptimalkan kesempatan untuk mendapatkan data konkrit terhadap penilaian dan pengendalian kadar emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor di Kota Tangerang.

Suhaely mengatakan, program uji emisi menjadi kesempatan untuk melakukan sosialisasi dan himbauan kepada seluruh masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan kepedulian terhadap kondisi polusi udara di Kota Tangerang yang akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan.

Dishub kota Tangerang terus mendorong pelaksanaan uji emisi secara gratis untuk rutin dilakukan di berbagai wilayah Tangerang dalam beberapa waktu mendatang. Dengan adanya uji emisi secara rutin, maka dapat memberikan berbagai manfaat untuk Masyarakat.

Salah satunya adalah tingkat efektivitas proses pembakaran bahan bakar pada mesin mobil dapat diketahui melalui analisis kandungan CO2 dan HC yang terdapat dalam gas buang.

Dengan berbagai program pemerintah yang sudah berjalan tersebut, diharapkan mampu mengatasi polusi udara di wilayah Jabodetabek. Terutama kota Tangerang Selatan yang berdasarkan data pada tanggal 1 september 2023,  menunjukkan bahwa indeks kualitas udara di kota tersebut berada pada angka 158 dan masuk kedalam kategori tidak sehat. 

Penulis: Sopyah Lestari dan Iqbal Maulana
Sumber: detik.com, kompas.com, liputan6.com, faktabanten.co.id

September 4, 2023

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *