Mengenal Earth Hour Hingga Asal Usulnya

TANGERANG – Tahukah Teman Tangerang apa itu Earth Hour?

Pemasanan global menggambarkan keadaan bumi kita saat ini, suhu di bumi perlahan-lahan naik dari tahun ketahun, ditunjukannya dengan semakin panasnya cuaca.

Keadaan genting ini disebabkan efek rumah kaca, meningkatnya gas rumah kaca, pemborosan energi listrik serta lainnya.

Jika kita melihat kebelakang dimulai 100 tahun lalu suhu permukaan bumi mengalami peningkatan sekitar 0,6 derajat celsius. 

Melihat adanya fenomena tersebut komunitas Earth Hour menunjukan aksinya dengan menggaungkan campaign “Mematikan lampu selama satu jam” atau dikenal dengan istilah “Switch Hour”.

Earth Hour ialah kegiatan yang dihimpun secara global diinisiasi World Wide Fund For Nature (WWF) pada tahun 2007. 

Dalam wawancaranya bersama komunitas earth hour mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilakukan yakni mematikan lampu selama 1 jam, saat itu hampir sekitar 2 juta orang terlibat memadamkan semua lampu yang tidak diperlukan dan mulai terjalin dari sana dikota-kota lain.

Sehingga berkembang sampai 2008 dan masuk di Indonesia mulai terjalin afilisasi disetiap kotanya. 

Ditahun 2024 diupayakan terus bertambah didukung juga oleh pemerintah daerah disetiap kotanya.

Dikutip dari Narasi, Campaign switch off pertama kali dilakukan pada tanggal 31 Maret 2007 di Australia jam 19.30, selanjutnya earth hour mulai merambah dalam skala global yakni tanggal 28 Maret 2008 diikuti total 53 negara serta 400 kota lainnya bergabung, gerakan ini dilakukan pukul 20.00 sampai 21.00. 

Komunitas Earth Hour sudah merambah pula di Indonesia yakni di Tangerang “untuk tangerang ditahun 2012 pertama kali aksi switch off ini dilaksanakan dan berlangsung sampai saat ini” Ujar Ardi.

Campaign switch off rutin dilakukan sebagai acaran tahunan sebagai kepedulian komunitas dengan persoalan masalah-masalah lingkungan.

“Campaign ini sudah menjadi event tahunan yang berlangsung setiap sabtu akhir bulan maret istilah lainnya Switch Off. Switch Off ialah kegiatan dilakukan secara serentak diseluruh belahan dunia. Dilakukan pada tanggal 23 maret 2024 jam 20.30 – 21,30. Mengajak seluruh elemen masyarakat dalam aksi switch off seperti alat elektronik yang tidak terpakai, dengan tujuan menghemat energi listrik” Imbuh Haidar, Rabu (20/03).

Keterlibatan pemerintah pusat dan daerah menjadi kesusksesannya gerakan switch hour ditunjukannya dengan aksi membuat video yang berisikan ajakan atau seruan agar mengikuti campaign switch off.

“Video itu sebagai seruan dan himbauan kepada masyarakat untuk berpartisipasi juga dalam gerakan ini, dinas yang terkait antara lain kantor pemerintahan, dinas lingkungan hidup menjadi mitra kami secara rutin terhadap pelestarian lingkungan, selain itu menjalin relasi dengan diskominfo tangerang” ungkap Ardi.

Tujuan komunitas melakukan gerakan switch off adalah untuk memunculkan awareness masyarakat terkait isu-isu persoalan bumi, dilakukannya mengharap kedepannya sebagai rutinitas kehidupan sehari-hari.

Penghematan daya listrik ini tidak hanya baik secara ekonomis bagi setiap individu tapi ada dampak besarnya terhadap lingkungan sebagaimana kita melakukan pengurangan emisi karbon dari fosil yang digunakan sebagai pembangkit listrik.

Selain itu pelajar, mahasiswa menunjukan kepeduliannya dengan menjadi bagian dalam komunitas ini dengan adanya dominasi golongan muda diharapkan aksi ini merata diseluruh penjuru Tangerang. 

Melihat perjalanan komunitas earth hour di Tangerang, mari dukung campaign aksi mematikan lampu selama satu jam.

Kegiatan ini menjadi ajang merefleksikan diri dengan menilik kondisi bumi serta mengurangi pemakaian energi listrik secara berlebihan dengan cara itulah kita bisa menjaga keseimbangan bumi.

Sumber: Narasi

Penulis: Nur Damayanti

Sumber Foto: Canva

March 23, 2024

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *