Misteri Pati: “Hogwarts van Java” dari Jantung Jawa Tengah

Kabupaten Pati, yang terletak di jantung Provinsi Jawa Tengah, selama ini dikenal luas sebagai kawasan agraris yang subur. Namun, di balik citra sebagai lumbung pangan dan perikanan, Pati menyimpan daya tarik lain yang tak kalah mencengangkan—yakni reputasinya sebagai “Hogwarts van Java”. Julukan ini bukan tanpa alasan. Sejumlah paranormal ternama lahir dari wilayah ini, membawa nuansa mistis yang mengingatkan pada dunia sihir ala sekolah Hogwarts dalam kisah Harry Potter.

Menurut laporan Kompas.com, nama-nama seperti Boss Eddy, Mbak Har, Mbah Roso, Jeng Asih, Sukma Jati, Anisa Dewi, David Gombak, hingga Dewi Sedap Malam adalah sebagian dari deretan tokoh spiritual yang berasal dari Pati. Fenomena ini membentuk citra unik Pati sebagai daerah yang kental dengan aktivitas supranatural dan praktik kebatinan yang masih eksis hingga kini.

Namun pesona Pati tak berhenti pada sisi magisnya. Daerah ini juga memiliki sejumlah julukan lain yang menggambarkan keberagamannya. Sebut saja “Kota Kacang” yang merujuk pada dua pabrik kacang besar di sisi timur dan barat kota, atau “Pati Bumi Mina Tani” yang mencerminkan kekuatan sektor pertanian dan perikanannya. Tak ketinggalan, Pati dijuluki “Kota Manggis” karena suburnya tanaman manggis di daerah ini, dan “Kota Pensiunan” karena suasananya yang damai dan cocok untuk masa tua.

Menyingkap kisah masa lalu, nama Pati juga diyakini berasal dari legenda romantis dan dramatis. Cerita berawal dari Dewi Ruyung Wulan, putri Adipati Carangsoko, yang jatuh hati pada seorang dalang bernama Soponyono. Kisah cinta mereka tak direstui, hingga akhirnya Dewi Ruyung Wulan kabur bersama kekasihnya. Dalam pelariannya, ia ditemani dua saudara perempuannya, dan akhirnya tiba di Majasemi, tempat pertemuan yang kelak menyatukan tiga kadipaten menjadi cikal bakal Kadipaten Pati.

Legenda itu juga mencatat pertemuan dengan seorang penjual dawet bernama Ki Sagola. Minuman dawet yang terbuat dari pati aren tersebut dipercaya menjadi inspirasi nama “Pati”—sebuah asal-usul yang sarat akan budaya dan simbolisme.

Secara geografis, Pati berada di jalur strategis Pantai Utara Jawa, sekitar 85 km dari Semarang. Dikelilingi oleh Jepara, Rembang, Grobogan, Kudus, dan Blora, wilayahnya didominasi oleh dataran rendah dan perbukitan kapur. Di sisi utara dan barat, lereng Gunung Muria membentang, menciptakan lanskap yang indah dan kaya akan potensi alam.

Pati juga menjadi pusat produksi hasil bumi seperti padi, jeruk pamelo, manggis, jambu monyet, hingga garam dan bandeng dari tambak-tambak pesisir Juwana. Produk khas lainnya mencakup gula tradisional, kerajinan kuningan dari Juwana, batu bata, terasi udang rebon, serta batik khas Bakaran yang mewakili identitas lokal.

Untuk para pencari kedamaian spiritual, Pati menawarkan wisata religi yang tak kalah menawan. Beberapa makam ulama tersohor seperti Syeh Jangkung, KH. Sahal Mahfudh, dan Mbah Ronggo Kusumo menjadi destinasi ziarah yang ramai dikunjungi. Selain itu, pesona alam seperti Air Terjun Grenjengan Sewu, Gua Pancur, Waduk Seloromo hingga Pulau Seprapat siap memanjakan para pelancong.

Dengan segala kekayaan budaya, sejarah, dan potensi alamnya, tak berlebihan jika Pati disebut sebagai permata tersembunyi di jalur Pantura. Julukan “Hogwarts van Java” hanyalah satu dari sekian banyak keunikan yang menjadikan Pati layak untuk lebih dikenal luas.

Bagi pelaku usaha lokal yang ingin memperluas jangkauan promosi ke wilayah urban seperti Tangerang, kini saatnya memanfaatkan media siar dengan lebih cerdas. Anda bisa pasang iklan radio Tangerang untuk menjangkau pendengar aktif yang masih setia menikmati informasi melalui gelombang suara. Strategi ini terbukti efektif dalam membangun brand awareness secara lokal namun berdampak luas.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.