Pernahkah kamu mendengar anggapan bahwa seseorang yang pandai matematika pasti dominan “otak kiri”, sedangkan mereka yang jago melukis disebut “otak kanan”? Teori ini sudah beredar luas dan menjadi alasan populer untuk menjelaskan perbedaan gaya berpikir seseorang. Tapi apakah benar otak manusia bekerja secara terpisah berdasarkan sisi dominan tertentu?
Konsep tentang dominasi otak kiri dan otak kanan sebenarnya bermula dari studi ilmiah yang dilakukan oleh ahli saraf Roger Sperry pada tahun 1970-an. Dalam penelitiannya terhadap pasien epilepsi yang menjalani operasi pemisahan korpus kalosum (jembatan penghubung antara dua belahan otak), ditemukan bahwa memang terdapat spesialisasi fungsi di tiap belahan: otak kiri cenderung berperan dalam kemampuan bahasa dan logika, sementara otak kanan mengelola visualisasi, perhatian, dan kreativitas. Namun, dalam perkembangannya, hasil penelitian ini disederhanakan oleh budaya populer dan memunculkan stereotip: seolah-olah seseorang hanya menggunakan satu sisi otak saja.
Faktanya, dalam setiap aktivitas kompleks, kedua belahan otak selalu saling berkoordinasi. Misalnya, saat menggambar, otak kanan berperan dalam visualisasi bentuk, namun otak kiri juga bekerja untuk mengatur proporsi dan logika gambar. Begitu pula dalam matematika, yang selain membutuhkan logika dari otak kiri, juga memerlukan intuisi spasial dari otak kanan. Jadi, pemisahan fungsi yang terlalu kaku seperti “anak seni itu otak kanan, anak sains itu otak kiri” sebenarnya lebih merupakan mitos daripada realita ilmiah.
Dengan pemahaman yang lebih utuh tentang bagaimana otak bekerja secara harmonis, kita diajak untuk tidak membatasi potensi diri hanya karena stereotip belahan otak. Kreativitas bisa dimiliki oleh mereka yang juga berpikir analitis, dan sebaliknya, logika bisa tumbuh dalam jiwa-jiwa penuh imajinasi.
Bagi Anda yang ingin menyampaikan pesan edukatif seperti ini secara luas, pertimbangkan untuk pasang iklan radio Tangerang. Media radio lokal yang memiliki jangkauan luas dan pendengar setia dapat menjadi saluran efektif untuk kampanye edukatif, promosi layanan, atau memperkenalkan program kreatif kepada masyarakat urban yang aktif.