Waspadai Risiko Mental Anak yang Masuk Sekolah Terlalu Dini, Ini Temuan Mengejutkan dari Studi Internasional

Jakarta, Juli 2025 — Apakah anak Anda masuk sekolah di usia yang lebih muda dari teman sekelasnya? Penelitian terbaru dari Norwegian University of Science and Technology (NTNU) mengungkap fakta mengejutkan: anak-anak yang mulai sekolah lebih dini cenderung lebih rentan mengalami gangguan kesehatan mental, termasuk ADHD dan masalah emosional, dibandingkan teman sekelas yang lebih tua.

Dalam riset yang melibatkan lebih dari satu juta anak usia 4 hingga 17 tahun yang lahir antara tahun 1991 hingga 2012 di Norwegia, ditemukan bahwa anak-anak yang lahir di bulan-bulan akhir tahun—yakni Oktober, November, dan Desember—lebih sering didiagnosis mengalami gangguan mental. Hal ini berlaku baik untuk anak yang lahir cukup bulan maupun prematur, dan tidak hanya terjadi pada anak laki-laki tetapi juga perempuan.

ADHD dan Keterlambatan Perkembangan Lebih Sering Terjadi

“Peningkatan risiko gangguan mental ini paling mencolok pada kasus ADHD,” ungkap Christine Strand Bachmann, peneliti utama sekaligus konsultan di Unit Perawatan Intensif Neonatal RS St. Olavs. Menurutnya, anak-anak yang berada di kelompok usia termuda dalam kelas mereka memiliki peluang 20 hingga 80 persen lebih besar untuk didiagnosis ADHD, tergantung pada usia kelahiran dan kondisi kelahiran.

Tak hanya itu, tren serupa juga terlihat pada gangguan perkembangan lain, seperti keterlambatan kemampuan motorik, bahasa, dan akademik. Studi yang dipublikasikan di jurnal BMJ Paediatrics Open ini menjadi peringatan serius bagi para orang tua dan pengambil kebijakan pendidikan.

Risiko Tambahan pada Anak Prematur Perempuan

Bachmann juga menyoroti risiko yang lebih tinggi dialami oleh anak perempuan yang lahir prematur di akhir tahun. Mereka memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami gangguan emosional, seperti kecemasan, depresi, hingga kesulitan beradaptasi secara sosial.

“Anak-anak yang lahir prematur memang sejak awal lebih rentan. Ketika mereka juga merupakan anggota termuda di kelas, tekanan dan tantangan psikologis itu menjadi berlipat,” jelasnya.

Fleksibilitas Usia Masuk Sekolah Bisa Jadi Solusi

Bachmann menyarankan sistem pendidikan untuk mempertimbangkan fleksibilitas usia masuk sekolah atau memberi dukungan tambahan bagi anak-anak yang masuk dalam kategori usia termuda. Ia menekankan pentingnya membedakan antara ketidakmatangan perkembangan dengan gangguan psikologis.

Di tengah meningkatnya kebutuhan akan informasi edukatif dan menyentuh ranah keluarga seperti ini, penyebaran informasi melalui media juga memainkan peran penting. Salah satu alternatif promosi efektif untuk menjangkau audiens lokal adalah dengan pasang iklan radio Tangerang, solusi strategis untuk memperluas jangkauan kampanye edukasi dan sosial di wilayah Jabodetabek.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *