Tes Kemampuan Akademik Mulai Diterapkan di Jenjang SD hingga SMA, Begini Bedanya

JAKARTA – Tahun ajaran 2025 menandai penerapan kebijakan baru di dunia pendidikan dasar dan menengah, yakni pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) bagi peserta didik kelas akhir di seluruh jenjang. Kebijakan ini diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sebagai bentuk upaya peningkatan mutu pendidikan nasional melalui asesmen terstandar yang disesuaikan dengan jenjang dan kebutuhan wilayah.

Kepala Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen, Asrijanty, menyampaikan bahwa TKA akan mulai diikuti oleh siswa kelas 6 SD, kelas 9 SMP, serta kelas 12 SMA/SMK atau madrasah sederajat. Namun, pelaksanaannya tidak seragam di semua jenjang. Perbedaan paling mencolok terdapat pada jumlah mata pelajaran yang diujikan dan pihak penyusun soal.

Untuk siswa SD dan SMP, TKA hanya mencakup dua mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia dan Matematika. Di jenjang ini, sebagian soal akan disusun oleh pemerintah daerah, menyesuaikan dengan konteks lokal pendidikan masing-masing wilayah. Sementara itu, peserta didik di jenjang SMA dan SMK akan mengerjakan lima mata pelajaran, yaitu tiga mapel wajib (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika) serta dua mapel tambahan sesuai jurusan atau minat masing-masing siswa. Soal untuk jenjang ini seluruhnya disiapkan oleh Kemendikdasmen.

“Kami ingin agar pelaksanaan TKA dapat mendorong evaluasi dan perbaikan kualitas pendidikan, tapi tetap fleksibel dengan melibatkan daerah,” jelas Asrijanty dalam webinar resmi bertema “Kebijakan Tes Kemampuan Akademik (TKA)”, Jumat (11/7/2025).

Menariknya, seluruh TKA akan dilaksanakan berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT), melanjutkan pengalaman pemerintah saat menggelar Ujian Nasional (UN) di periode 2015–2019. Pemerintah juga berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan pemerintah daerah untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan sinkronisasi kebijakan di lapangan.

Dengan pendekatan yang menyeluruh dan berjenjang ini, Kemendikdasmen berharap asesmen TKA mampu memberikan gambaran akurat tentang kemampuan akademik siswa, sekaligus menjadi dasar untuk perbaikan sistem pendidikan di tingkat nasional maupun daerah.

Sebagai bagian dari strategi edukasi dan sosialisasi kebijakan pendidikan yang inklusif, pelibatan media lokal tetap menjadi elemen penting dalam penyampaian informasi ke masyarakat. Salah satu cara yang efektif adalah melalui siaran lokal. Untuk menjangkau komunitas pendidikan dan keluarga di Banten, Anda dapat pasang iklan radio Tangerang sebagai salah satu saluran promosi edukatif yang efektif dan menjangkau langsung pendengar lokal.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *