Resonansi Harapan dari Tanah Luka: Suara Solidaritas Muslimah Tangerang untuk Palestina

Tangerang, 20 Juli 2025 – Suasana pagi itu di Gedung Seni Budaya Kota Tangerang terasa berbeda. Sekitar 200 muslimah berkumpul dalam satu semangat: menyuarakan solidaritas untuk Palestina. Di tengah gejolak dan luka yang tak kunjung sembuh, harapan terus dikobarkan dalam acara bertajuk “Palestine, The Wounded Land, Where Hope Never Ends” , kolaborasi penuh makna antara Sahiba Indonesia dan Hannah Indonesia.

Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.30 WIB ini menjadi ruang reflektif dan ekspresif yang mengajak para peserta menyelami lebih lanjut dalam realitas perjuangan rakyat Palestina. Melalui rangkaian kegiatan refleksi, talkshow, hingga pameran seni, peserta tidak hanya diajak memahami kondisi yang terjadi, tetapi juga diberi ruang untuk terlibat dan menyuarakan dukungan melalui berbagai bentuk karya dan ekspresi.

Refleksi Menembus Kata: Ketika Doa Mengalir Menjadi Goresan dan Nada

Bagian pertama dari rangkaian acara dibuka dengan sesi Refleksi bertajuk “Mengingat Masa Lalu, Mempertahankan Masa Depan Baitul Maqdis.” Dazen Vrilla dan Yasmin Muthia menyentuh hati para hadirin lewat pembacaan puisi, lagu penuh makna, dan penampilan monolog. Nuansa haru menggagalkan ruangan, terutama ketika para peserta diajak menuangkan isi hati mereka dalam bentuk tulisan dan gambar melalui media karya visual bertema Palestina dari @bybenefiko.

“Yang kita perjuangkan bukan hanya satu bangsa, tapi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang universal,” ujar salah satu perwakilan Sahiba Indonesia dengan penuh ketegasan.

Talkshow Penuh Wawasan: Dari Palestina yang Sunyi hingga Suara yang Menguatkan

Sesi talkshow menghadirkan dua bagian utama yang menyajikan perspektif berbeda namun saling melengkapi.

Talkshow 1: Breaking the Silence – Reality in Palestina
Dipandu oleh Almira Harris (Founder Hannah Indonesia), sesi ini menghadirkan Samaa Alkafarna—muslimah Palestina sekaligus seniman—dan Karina Rusman, kreator dan pendidik yang menjalankan bisnis Pasar Palestina bersama suaminya, seorang warga Palestina. Mereka berbagi kisah nyata tentang kerasnya kehidupan di Palestina yang kerap tak sepenuhnya tergambarkan di media.

“Kesaksian ini nyata. Kita tidak bisa diselesaikan. Palestina bukan sekedar berita—mereka hidup, berjuang, dan membutuhkan dukungan kita,” ujar Karina Rusman dalam sesi tersebut.

Talkshow 2: Beyond Borders – Your Voice, Their Strength
Dipandu oleh Ira Andini (Founder Sahiba Indonesia), sesi kedua menghadirkan dua tokoh muda yang aktif menyuarakan dukungannya terhadap Palestina: Chiki Fawzi dan Tiara Nabila. Chiki, seorang musisi dan ilustrator, mengaku bahwa suaranya adalah bentuk kebaikan yang ingin ia terus kumpulkan. Sedangkan Tiara yang pernah berkunjung langsung ke tanah Palestina, merasa bahwa berbagi edukasi melalui media sosial adalah bentuk perlawanan yang bisa ia lakukan secara konsisten.

Runway Fashion dan Exhibition: Ketika Kain dan Gambar Menjadi Suara Perlawanan

Komitmen untuk menyuarakan dukungan terhadap Palestina juga diungkapkan melalui karya fashion. Dalam sesi Runway Fashion: Walk in to Palestine , Kang dan Nong Kota Tangerang memperagakan busana karya brand-brand muslimah seperti Ria Miranda, Shaff Indonesia, Kakha Series, Pasar Palestina, Chiki Go, dan Alkindi Kids. Kain-kain itu bukan sekedar pakaian, melainkan simbol perlawanan, harapan, dan solidaritas.

Acara puncak ditutup dengan Exhibition: Resistance in Frame , yang menggambarkan perlawanan Palestina dalam karya seni visual, foto, audio, dan instalasi. Foto-foto syuhada, kunci rumah yang dijadikan kalung, serta karya kerajinan dan kuliner khas Palestina menjadi bagian dari narasi kuat bahwa mereka tidak pernah menyerah.

“Kami ingin menunjukkan bahwa solidaritas bisa menyampaikan dalam banyak cara: lewat kata-kata, karya seni, bahkan cara berpakaian. Ini langkah kecil kami untuk Palestina,” ungkap Aulia Rizky, Ketua Panitia.

Membawa Suara Kemanusiaan Lebih Luas Melalui Media Lokal

Kolaborasi ini membuktikan bahwa gerakan kemanusiaan dapat disuarakan dengan cara yang kreatif, inklusif, dan penuh empati. Dengan semakin banyaknya komunitas yang sadar dan ingin terlibat, penting pula untuk menyebarkan pesan solidaritas ini secara lebih luas. Salah satu cara efektif untuk menjangkau masyarakat lokal adalah dengan memasang iklan radio Tangerang, yang bisa menjadi media strategi untuk menyuarakan kampanye sosial dan isu kemanusiaan secara menyentuh dan berdampak.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *