Jakarta – Gelombang demonstrasi besar di Indonesia kini memasuki babak baru dengan maraknya penjarahan yang menargetkan rumah para pejabat negara. Peristiwa ini menjadi sorotan berbagai media internasional, mulai dari Malaysia, Thailand, Singapura, India, hingga Timur Tengah dan Barat.
Media Malaysia, Malay Mail dan The Star, melaporkan aksi massa yang menyerbu rumah sejumlah anggota DPR RI, termasuk Uya Kuya dan Eko Patrio. Di Duren Sawit, Jakarta Timur, massa merusak gerbang hingga mendobrak pintu rumah Uya Kuya, lalu melakukan vandalisme dan penjarahan. Hal serupa juga terjadi di kediaman Eko Patrio di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Tak berhenti di situ, rumah Ahmad Sahroni di Jakarta Utara juga menjadi sasaran setelah alamat sejumlah politisi tersebar luas di media sosial. Bahkan, Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI, turut menjadi target. The Star melaporkan, pada dini hari 31 Agustus, kediaman Sri Mulyani di Bintaro, Tangerang Selatan, digeruduk massa yang kemudian membawa kabur barang-barang berharga, mulai dari elektronik, lukisan, hingga furnitur rumah.
Dari Thailand, Bangkok Post menyoroti penjarahan yang berlangsung bersamaan dengan protes besar menentang tingginya gaji anggota DPR dan buntut tewasnya seorang pengemudi ojek online di tangan aparat. Media ini juga menuliskan adanya langkah cepat Presiden Prabowo Subianto yang mencabut sejumlah fasilitas DPR sekaligus memerintahkan TNI-Polri untuk menindak tegas para perusuh.
Channel News Asia (CNA) dari Singapura melaporkan rumah Sri Mulyani dijarah hingga dua kali dalam satu malam. Sementara itu, Times of India (TOI) menuliskan kesaksian warga yang menyebutkan bagaimana penjarahan terjadi dalam dua gelombang saat Sri Mulyani tidak berada di rumah.
Liputan serupa juga datang dari media Timur Tengah, seperti Al Arabiya dan Al Jazeera, yang menilai protes ini tidak hanya berakar dari isu tunjangan DPR, tetapi juga dari kemarahan publik atas tindakan aparat. Mereka menggambarkan kerusuhan ini sebagai pukulan terhadap stabilitas ekonomi Indonesia, dengan dampak langsung berupa pelemahan rupiah dan aksi jual besar-besaran di pasar saham.
Media Barat pun turut menyoroti. CNN menekankan bahwa penjarahan rumah Ahmad Sahroni dipicu ucapan kontroversialnya yang menyulut emosi publik. Sedangkan BBC menyoroti langkah tegas Presiden Prabowo yang memperingatkan adanya indikasi tindakan “makar” di balik kerusuhan tersebut.
Di tengah maraknya pemberitaan dan derasnya arus informasi, strategi komunikasi yang efektif menjadi semakin penting, terutama bagi pelaku usaha dan lembaga yang ingin menjaga citra publik. Salah satu cara yang relevan adalah dengan memanfaatkan media lokal. Melalui strategi pasang radio Tangerang, pelaku bisnis dapat menjangkau audiens lebih luas secara langsung dan personal. Dengan konsistensi pasang radio Tangerang, pesan promosi tidak hanya lebih mudah diterima masyarakat, tetapi juga mampu menciptakan kedekatan emosional dengan pendengar setia di wilayah strategis tersebut.