Jangan Asal Simpan! Ini Batas Aman Konsumsi Daging Kurban di Kulkas

Niko

Jakarta – Momen Iduladha selalu identik dengan limpahan daging kurban di meja makan. Tak jarang, stok daging yang melimpah membuat banyak orang memilih menyimpannya di lemari es atau freezer untuk dimasak belakangan. Tapi, pernahkah kamu bertanya: sebenarnya berapa lama daging kurban tetap aman untuk dikonsumsi?

Pertanyaan ini bukan sekadar soal praktis, melainkan juga menyangkut keamanan pangan keluarga. Menyimpan daging dengan benar bukan hanya membuat rasanya tetap lezat, tapi juga mencegah risiko penyakit akibat bakteri yang tak terlihat.

Bakteri Masih Bisa Tumbuh Meski Sudah Didinginkan

Mengutip pedoman dari USDA via Healthline, ada dua jenis bakteri yang bisa tumbuh dalam daging, bahkan ketika sudah masuk lemari pendingin:

  1. Bakteri Patogen – Jenis ini berbahaya karena bisa menyebabkan penyakit dari makanan (foodborne illness). Sayangnya, patogen ini tidak bisa dideteksi hanya dari warna atau bau daging.

  2. Bakteri Pembusuk – Meski lebih “ramah” dari patogen, bakteri pembusuk tetap menurunkan kualitas daging. Warna memudar, bau tak sedap muncul, dan tekstur pun berubah.

Kedua jenis bakteri ini bisa tetap berkembang bila daging tidak disimpan dengan suhu dan metode yang tepat.

Berapa Lama Daging Kurban Bertahan di Kulkas dan Freezer?

Berdasarkan panduan resmi USDA, berikut kisaran waktu simpan yang aman untuk berbagai jenis daging:

  • Daging Giling Mentah & Kambing Giling:
    1–2 hari di kulkas (4°C), hingga 3–4 bulan di freezer (−18°C)

  • Daging Segar Sapi, Domba, Sapi Muda (termasuk steak & panggang):
    3–5 hari di kulkas, dan hingga 4–12 bulan di freezer

  • Daging Matang (sapi, unggas, makanan laut):
    3–4 hari di kulkas

Daging dalam bentuk steak atau panggang bahkan bisa bertahan 6–9 bulan di freezer jika dibekukan segera dalam kondisi segar.

Tips Menyimpan Daging Agar Awet dan Aman

Agar kualitas tetap terjaga, daging yang disimpan perlu dibungkus dengan plastik wrap atau aluminium foil untuk mencegah kontaminasi dan kelembapan. Simpan di suhu ideal, yakni −18°C atau lebih rendah. Suhu ini akan memperlambat pertumbuhan bakteri, ragi, hingga aktivitas enzim yang bisa merusak daging.

Satu hal penting yang perlu diingat: semakin cepat daging dibekukan setelah diterima, semakin baik kualitas dan rasa yang bisa dipertahankan. Maka, jika kamu belum berniat mengolah daging dalam 1–2 hari, jangan tunda untuk langsung memasukannya ke freezer.

Jaga Kesehatan Keluarga, Mulai dari Lemari Es Hingga Media Promosi

Menjaga kualitas daging bukan cuma soal kuliner—tapi juga soal kepedulian. Kepedulian ini juga berlaku saat kita ingin membagikan pesan bermanfaat ke lebih banyak orang. Misalnya, jika kamu seorang pelaku UMKM yang menjual produk olahan daging atau makanan beku, menyebarkan informasi soal keamanan pangan bisa jadi nilai tambah yang memperkuat citra brand.

Salah satu strategi jitu untuk menjangkau audiens lokal dengan cepat adalah pasang iklan radio Tangerang. Media radio tetap menjadi saluran efektif untuk menjangkau pasar yang luas, khususnya di kota-kota dengan basis konsumen aktif seperti Tangerang. Kombinasi promosi yang tepat dan edukasi konsumen bisa menjadi resep sukses dalam membangun loyalitas pelanggan.

Dengan penyimpanan yang tepat, daging kurban bisa tetap lezat dan aman dinikmati bersama keluarga. Ingat, lemari es bukan sekadar tempat menaruh makanan, tapi garda terdepan dalam menjaga kesehatan kita.

Share this post :

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *