Guru BK, Pilar Karakter Siswa Masa Kini: Mendikdasmen Dorong Inovasi Metode Bimbingan

Jakarta – Dalam upaya membentuk peserta didik yang unggul tidak hanya secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi meluncurkan Program Pengembangan Kompetensi Bimbingan dan Konseling (BK). Melalui kegiatan Bimbingan Teknis Fasilitator Nasional, program ini menargetkan guru BK di jenjang pendidikan dasar dan menengah agar mampu menjalankan peran strategis sebagai pendamping dan motivator murid.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa pendidikan karakter bukan hanya tentang memberikan pengetahuan, tetapi juga menanamkan kebiasaan positif dalam kehidupan siswa. Dalam sambutannya di hadapan ratusan peserta Bimtek di Jakarta, Mu’ti menekankan pentingnya pendekatan “knowing” dan “doing” dalam membentuk karakter peserta didik.

“Guru BK tidak lagi hanya menjadi tempat curhat saat siswa bermasalah. Mereka harus jadi pelatih mental, mentor karakter, dan sahabat dalam tumbuh kembang siswa,” ujarnya. Ia menambahkan, setiap anak memiliki keunikan dan potensi yang perlu digali dengan pendekatan yang tepat.

Mu’ti juga mendorong para guru BK untuk terus memperluas referensi metode pembelajaran dan pendampingan. “Ketika siswa merasa sekolah adalah rumah keduanya—aman, nyaman, dan menyenangkan—di situlah pendidikan sejati tumbuh subur,” lanjutnya. Menurutnya, lingkungan sekolah yang menyenangkan adalah fondasi utama dari proses belajar yang bermakna.

Sementara itu, Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTKPG), Nunuk Suryani, menyebut tantangan dunia pendidikan semakin kompleks. Maka dari itu, diperlukan pendekatan menyeluruh, termasuk dari sisi emosional dan psikologis. Lewat program Bimtek ini, guru BK dibekali “7 Jurus BK Hebat” yakni: Kenali Potensi, Kelola Emosi, Tumbuhkan Resiliensi, Jaga Konsistensi, Jalin Koneksi, Bangun Kolaborasi, dan Menata Situasi.

“Guru BK adalah garda depan dalam menjaga kesehatan mental siswa. Kita ingin guru BK semakin percaya diri dan siap membimbing murid tidak hanya agar cerdas, tetapi juga berempati dan punya daya juang,” ungkap Nunuk.

Program pelatihan ini diikuti oleh 319 peserta, yang terdiri dari 291 guru BK serta 28 dosen dan praktisi dari 10 provinsi. Para peserta akan melanjutkan pelatihan intensif sebelum bertugas sebagai fasilitator diseminasi di wilayah masing-masing.

Menariknya, semangat transformasi pendidikan ini bisa diikuti pula oleh publik lewat berbagai media. Salah satunya adalah dengan mendekatkan edukasi kepada masyarakat melalui siaran lokal. Bagi lembaga pendidikan, startup, atau institusi yang ingin menjangkau audiens lebih luas, strategi pasang iklan radio Tangerang bisa menjadi langkah efektif untuk menyebarkan pesan positif dan inspiratif, termasuk kampanye peningkatan peran guru BK di sekolah.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.