Jakarta — Program Indonesia Pintar (PIP) menjadi salah satu harapan banyak siswa dari keluarga kurang mampu untuk bisa terus bersekolah tanpa terbebani biaya. Namun, kabar kurang menyenangkan muncul ketika ribuan siswa ternyata belum bisa mencairkan dana PIP, padahal data mereka sudah terverifikasi lengkap dan valid.
Berdasarkan data Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek, pada penyaluran tahun 2024 lalu tercatat ada lebih dari 42 juta siswa yang tercatat di Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Dari jumlah itu, sekitar 18,8 juta siswa sudah resmi ditetapkan sebagai penerima PIP. Namun ironisnya, masih ada sekitar 5,5 juta siswa yang datanya rapi dan logis, bahkan sudah sinkron dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kemensos maupun P3KE, tetapi tetap gagal mendapatkan haknya.
Ternyata biang keladinya bukan pada sistem pusat, melainkan karena sekolah mereka tidak menandai status “Layak PIP” di Dapodik. Tanpa tanda tersebut, walaupun datanya sudah benar dan lengkap, bantuan tak bisa dicairkan.
Kendala lain juga muncul dari urusan administratif, mulai dari NISN bermasalah (572 ribu siswa), NIK tidak valid (1,5 juta siswa), hingga tanggal lahir yang salah (162 ribu siswa). Belum lagi, ada sekitar 138 ribu siswa yang datanya dobel lantaran tercatat pula di lembaga di bawah naungan Kementerian Agama, seperti madrasah atau pesantren, sehingga status mereka menjadi tumpang tindih.
Puslapdik mengingatkan, agar dana PIP bisa benar-benar tepat sasaran, semua pihak harus memastikan data di Dapodik akurat, lengkap, dan ditandai layak PIP oleh sekolah. Bahkan siswa yang sebelumnya gagal masih punya peluang menerima bantuan di jenjang pendidikan berikutnya asalkan statusnya diperbarui sesuai aturan.
Bagi orang tua, guru, maupun siswa, memahami prosedur ini memang bikin kening berkerut, tetapi jangan patah semangat untuk memperjuangkan hak pendidikan anak-anak kita. Sambil menanti perbaikan sistem, informasi penting ini pun bisa semakin meluas jika dikampanyekan lewat pasang iklan radio Tangerang, supaya makin banyak yang tercerahkan dan tidak gagal cair di tahun mendatang.
