Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengguncang dunia internasional dengan kebijakan tarif impor tinggi yang ditujukan kepada negara-negara besar seperti China, Kanada, dan Meksiko. Namun, yang menjadi sorotan adalah tidak masuknya Rusia dalam daftar negara yang terkena tarif tinggi tersebut.
Langkah ini menimbulkan banyak tanda tanya di kalangan pengamat ekonomi dan politik internasional. Mengapa Rusia tidak ikut terkena dampak kebijakan tarif Trump? Berikut penjelasan kronologis dan analisis terkait keputusan kontroversial ini.
Penjelasan Mengapa Rusia Dikecualikan dari Tarif Trump
1. Kebijakan Tarif Baru oleh Trump
Trump mengumumkan kebijakan proteksionis berupa kenaikan tarif impor terhadap sejumlah negara. Tujuan utamanya adalah untuk melindungi industri dalam negeri AS dan menekan negara-negara dengan surplus perdagangan tinggi terhadap AS.
2. Negara-Negara yang Terkena Tarif
Negara seperti China, Kanada, dan Meksiko menjadi target utama. Tarif diberlakukan pada berbagai komoditas, termasuk baja, aluminium, dan barang elektronik.
3. Alasan Rusia Tidak Masuk Daftar
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa Rusia tidak ingin terlibat dalam ketegangan perdagangan global dan lebih memilih menjauh dari konflik ekonomi tersebut. Selain itu, volume perdagangan langsung antara Rusia dan AS relatif kecil dibanding negara lain.
4. Pertimbangan Geopolitik dan Strategis
Beberapa analis menduga keputusan ini juga dipengaruhi oleh pertimbangan geopolitik, di mana AS mungkin enggan menambah ketegangan dengan Rusia di tengah konflik internasional yang sedang berlangsung.
5. Reaksi Pasar dan Dunia Internasional
Pasar merespons kebijakan ini dengan fluktuasi tajam. Sementara negara-negara yang dikenai tarif berencana melakukan retaliasi, Rusia tetap tenang dan menghindari sorotan global.
