Jakarta, 6 Agustus 2025 — Suasana di Plaza Insan Berprestasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) hari ini penuh warna. Tawa, haru, dan kebanggaan menyelimuti wajah para pendidik yang hadir dalam acara “Kado HUT RI dari Presiden untuk Guru”. Rangkaian acara dibuka dengan penampilan ceria siswa SDN 02 Menteng dan PAUD Mekar Asih, yang menampilkan lagu Terima Kasihku (Guruku) sambil menyerahkan Bendera Merah Putih kepada para guru—sebuah simbol penghormatan bagi sosok yang telah mengabdikan hidup untuk mendidik generasi penerus bangsa.
Momen ini sekaligus menjadi panggung peluncuran tiga program strategis dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sebagai hadiah istimewa menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia. Komitmen Presiden untuk memajukan dunia pendidikan ini sudah digaungkan sejak peringatan Hari Guru Nasional, dengan penegasan bahwa guru adalah garda terdepan kemajuan bangsa.
Suara dan Kisah dari Para Pendidik
Firman Iman, guru SD Bhakti YKKP, mengakui tuntutan zaman memaksa guru untuk tak hanya mengajar, tetapi juga membimbing karakter siswa menuju cita-cita besar bangsa. Iis Solihat dari PAUD Harapan Bunda bercerita, meski gaji jauh dari cukup, rasa syukur dan cinta pada anak-anak membuatnya tak pernah lelah. Indri dari PAUD Bunda Mulia menambahkan bahwa keberagaman latar belakang siswa justru menjadi bahan bakar semangatnya untuk menciptakan pembelajaran kreatif dan inklusif.
“Ini pengakuan bahwa saya tidak sendiri, ada negara yang mendukung saya untuk mencetak generasi emas 2045,” ungkap Indri penuh haru.
Ahmad Nurul Huda dari SMK Ma’arif NU menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas guru di era teknologi. Baginya, insentif bukan sekadar soal finansial, melainkan dorongan moral. Hal senada dirasakan Aba Rahantan dari SD Muhammadiyah 2, yang terbantu biaya studinya berkat bantuan afirmasi S-1.
Bagi Ratih Yuni, guru SD Bhakti YKKP yang telah mengabdi 13 tahun, bantuan insentif guru non-ASN adalah bukti nyata penghargaan atas perjuangan panjang para pendidik. “Bukan cuma angka, tapi penghormatan untuk pengabdian saya,” ujarnya.
Negara Hadir, Guru Tak Sendiri
Dari kelas sederhana hingga pelosok negeri, semangat para guru adalah fondasi tak tergantikan bagi kemajuan bangsa. Pada momen kemerdekaan ini, kisah mereka menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan hanya tentang kebijakan di atas kertas, melainkan dedikasi jiwa-jiwa yang terus menyala demi masa depan anak-anak Indonesia.
Bagi pelaku bisnis atau lembaga pendidikan yang ingin ikut berkontribusi menyebarkan semangat kemerdekaan sekaligus memperluas jangkauan informasi, memanfaatkan media lokal adalah langkah efektif. Salah satunya dengan pasang iklan radio Tangerang, yang mampu menjangkau pendengar secara luas, cepat, dan penuh kedekatan emosional dengan masyarakat setempat.