Pondok Pesantren Lalai, Santri Tewas Di Tangerang
August 9th | 2022Wahyudi, ayah dari BD, 15 tahun santri Pondok Pesantren Daarul Qolam, Jayanti, Kabupaten Tangerang yang tewas setelah berkelahi dengan temannya menyatakan kecewa. "Karena Ponpes telah lalai dalam melakukan pengawasan," ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin 8 Agustus 2022.
Wahyudi mengatakan, sebagai orang tua dia memasukkan anaknya ke ponpes itu karena percaya anaknya akan dijaga dan diawasi dengan baik. "Tapi adanya insiden ini menunjukkan ponpes tidak melakukan pengawasan dengan baik dan lalai," katanya.
Semestinya, kata Wahyudi, pengasuh ponpes itu melakukan pengecekan dan pemeriksaan ketika BD tidak masuk kelas pada hari itu. "Ditanya, dicek dan dilihat kenapa santrinya tidak masuk dan ini dibiarkan saja dan diketahui sudah meninggal," ucapnya.
Wahyudi mengaku dihubungi pihak Pesantren pada Ahad 7 Agustus, pukul 14.00. Sesampainya di pesantren, dia diberitahu bahwa anaknya sudah tidak bernyawa. "Pihak ponpes memberitahu anak saya sudah tak bernyawa, di sana saya dipertemukan dengan pelaku, pelaku mengakui sempat berkelahi dengan anak saya" kata Wahyudi.
Meski kecewa dengan pihak Ponpes, Wahyudi mengatakan tidak akan menuntut ponpes. "Tapi saya meminta agar pihak ponpes melakukan evaluasi pengawasan terhadap santri agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi ," ucapnya.
Polisi selidiki sebab kematian
Polisi hingga kini masih mendalami penyelidikan tewasnya BD, 15 tahun, santri Pondok Pesantren Daarul Qolam, Jayanti, Kabupaten Tangerang. Kapolsek Cisoka Ajun Komisaris Nurokhman mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah saksi, korban meninggal setelah berkelahi dengan temannya.
(RA)
Sumber Foto: Google
Share This